Sedikit cerita tentang jalan2 di kota Bandung, seperti biasa perjalanan di tempuh dengan menunggangi BLue_Wee. Ada 4 tempat yg gue datengin: Kawah Putih Ciwidey, Situ Patenggang, Tangkuban Perahu, Curug Maribaya, sedikit kuliner khas bandung "Surabi Imut". Ga usah panjang lebar nih, langsung aja gue bahas mulai dari Kawah Putih Ciwidey yg jadi tujuan pertama.
Bandung punya banyak objek wisata alam yg punya legenda yang lumayan seru. Salah satunya ada di Kecamatan Ciwidey yang berada di selatan Kabupaten Bandung di sana ada objek wisata alam yaitu Kawah Putih.
Kawah Putih itu danau kawah dari Gunung Patuha yg ada di ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut, suhu antara 8-22°C. Di puncak Gunung Patuha ada Kawah Saat. Saat berarti Surut dalam Bahasa Sunda, yg ada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih di ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan sekitar abad X dan XII.Kawah Putih berada sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.
[Kawah Putih 1856, Java-Album, Franz Wilhelm Junghuhn]
Legenda Kawah Putih
Gunung Patuha berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh. Dulu masyarakat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini daerah angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.
Misteri keindahan Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864). Sebagai ilmuwan, Junghuhn tidak percaya terhadap cerita masyarakat setempat. Dalam perjalanan menembus hutan belantara Gunung Patuha, dia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.
Kandungan belerang di kawah putih sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.
Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di sana kadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat sering disebut domba lukutan.
[Suasana Pengunjung Kawah Putih]
Kawah Putih punya ciri khas. Air di danau kawahnya dapat berubah warna, kadang berwarna hijau apel kebiru-biruan kalo lagi terik matahari dan cuaca terang, kadang berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan Kawah Putih.
[Kabut Kawah Putih]
[Tebing Bebatuan Kawah Putih]
Informasi Harga Tiket Masuk ke kawasan objek wisata Kawah Putih:
Wisatawan Mancanegara: Rp. 30.000
Ontang-anting : Rp. 10.000 PP (5.000 x 2)[Mobil angkutan menuju ke kawah putih].
Mobil sampai ke atas : Rp. 150.000
Parkir Bus : Rp. 25.000
[Kondisi Jalanan Sangat Sempit]
[Lapak Jualan Strawberry]
[Me @ Kawah Putih Ciwidey]
[Ketemu Temen SMA @ Kawah Putih Ciwidey]
[Pintu Gerbang Kawah Putih "Nuansa Korea"]
Thans for info, jangan lupa kunjungi website kami https://bit.ly/2ycUwtM
BalasHapus